SIFAT WAJIB DAN JAIZ BAGI RASUL
SIFAT WAJIB DAN JAIZ BAGI RASUL
Hai sobat ketemu lagi
nih sama kita, lama udah gak ngeposting, kali ini kita bakal ngepost mengenai
mata pelajaran agama islam yang sebelumnya udah kita post di postingan yang
sebelumnya yaitu bab 7 tentag “Rasul-Rasul Kekasih Allah. Bagi kalian yang
belum paham banget tentang apa sih, sebenarnya sifat-sifat Rasul? Apa aja sifat
yang bisa kita teladani? Kalian ga usah capek-capek nyari di buku atau di
perpus tinggal liat aja blog kami. Blognya kids jaman now yang soleh dan
solehah. Ini nih sifat-sifat Nabi dan Rasul.
Oleh :
-
Muhammad Hafidz
Agraprana (25)
-
Rizqi Septiyanto
(31)
Sifat-Sifat Rasul
A.
Sifat Wajib Bagi Rasul
Ada 4 sifat wajib bagi rasul, diantaranya:
1.
Siddiq
Siddiq
artinya benar. Segala perbuatan dan perkataan Nabi dan Rasul adalah benar,
Seorang Nabi dan Rasul mustahil seorang pembohong. Karena setiap perkataan dan
perbuatan mereka senantiasa dijaga oleh Allah SWT. Nabi dan Rasul bersifat
benar baik dalam ucapan maupun tingakah laku perbuatannya. Seperti dalam QS
Maryam ayat 41 yang artinya:
“Dan ceritakanlah
(Muhammad) kisah Ibrahim di dalam kitab (al-Qur’an), sesungguhnya dia adalah
seorang yang sangat membenarkan seorang nabi.” (Q.S. Maryam ayat 41)
Surah
tersebut merupakan bukti kebenaran dalam peristiwa ketika Nabi Ibrahim as
berkata kepada ayahandanya merupakan perkataan yang benar. Apa yang disembah
oleh ayah beliau (Nabi Ibrahim) merupakan sesuatu yang tidak memberi manfaat
dan tentunya mudarat, jauhilah.
2.
Amanah
Al-amanah
berarti dapat dipercaya. Nabi dan Rasul merupakan umat yang utusan Allah SWT yang
diberikan amanah untuk menerima dan menyampaikan wahyu Allah. Hal tersebut
terdapat dalam surah Q.S. Asy-Syu’ara ayat 106-107 yang artinya:
Artinya: “Ketika
saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?
Sesungguhnya aku ini seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepadamu.” (Q.S.
asy-Syu’ara ayat 106- 107)
Surah
tersebut merupakan salah satu bukti ketika terdapat peristiwa pada saat kaum
Nabi Nuh as mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. Dan Allat SWT,
mengaskan bahwa Nabi Nuh as, merupakan orang yang terpercaya (amanah).
3.
Tablig
At-Tabligh
berarti menyampaikan wahyu kepada umatnya. Rasul selalu menyampaikan wahtu
kepada umat-NYA, tidak satupun ayat yang disembunyikan oelh Rasul kepada
umat-NYA. Disebuah riwayat diceritakan bahwa Ali bin Abi Talib ditanya tentang
apa ada wahyu yang tidak ada atau terdapat dalam al-Qur’an, beliau pun
menegaskan bahwa
“Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap al-Qur’an.” Penjelasan ini terkait dengan Q.S. al-Maidah ayat 67 yang artinya:
“Demi Zat yang membelah biji dan melepas napas, tiada yang disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap al-Qur’an.” Penjelasan ini terkait dengan Q.S. al-Maidah ayat 67 yang artinya:
Artinya:“Wahai
rasul! Sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu kepadamu. Jika tidak engkau
lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti engkau tidak menyampaikan
amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang kafir.” (Q.S. al-Maidah ayat 67)
4.
Fatanah
Fatanah
berarti Cerdas. Sebagai bukti kecerdasan para nabi dan rasul terlihat pada
peristiwa ketika terjadi suatu perselisihan antara kelompok kabilah di Mekah,
setiap kelompok memaksakan kehendaknya masing-masing untuk meletakkan al-Hajar
al-Aswad (batu Hitam) diatas Ka’bah, dan Rasulullah SAW, menengahi dengan cara
semua kelompok yang berseteru supaya memegang ujung dari kain yang kemudian
Nabi meletakkan batu itu ditengahnya, dan mereka semua mengangkat kain tersebut
hingga sampai diatas Ka’bah. Itulah bukti betapa cerdasnya Rasul kita
Rasulullah SAW.
Ada 4 sifat mustahil bagi rasul,
diantaranya:
1.
Kidzib
Al-kidzib berarti berbohong.
Mustahil jika nabi dan Rasul dalam berkata berbohong atau pun berdusta. Seluruh
perkataan nabi dan Rasul selalu benar dan tidak pernah berbohong atau berdusta.
Seperti dalam Surah Q.S an-Najm ayat 2-4, yang artinya:
Artinya: “Kawanmu
(Muhammad) tidak sesat dan tidak (pula) keliru, dan tidaklah yang diucapkan itu
(al-Qur’an) menurut keinginannya tidak lain (al-Qur’an) adalah wahyu yang
diwahyukan (kepadanya).” (Q.S an-Najm ayat 2-4)
2. Khianah
Al-Khianah
berati tidak dapat dipercaya atau berkhianat. Nabi dan Rasul mustahil memiliki
sifat khianat, setiap perkataannya selalu dapat dipercaya. Seperti dalam surah
Q.S al-An’am ayat 106, yang artinya:
Artinya:
“Ikutilah apa yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad), tidak ada Tuhan selain
Dia, dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.” (Q.S al-An’am ayat 106)
3.
Kitman
Al-kitman
berarti menyembunyikan wahyu. Sifat mustahil ini merupakan kebalikan dari sifat
al-tabligh. Dalam surah Q.S. al-An’am ayat 50 dijelaskan sebagai berikut:
Artinya:
“Katakanlah (Muhammad), Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa perbendaharaan
Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula)
mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang di
wahyukan kepadaku. Katakanlah, Apakah sama orang yang buta dengan orang yang
melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya).” (Q.S. al-An’am ayat 50)
4.
Baladah
Al-Baladah
berarti Bodoh. Sangat mustahil jika rasul memiliki sifat baladah. Para nabi dan
Rasul merupakan merupakan manusia pintar yang dipilih oleh Allah SWT untuk
mendapatkan dan menyampikan wahyu untuk umat manusia. Hal tersebut dibuktikan
dalam surah Q.S al- A’raf ayat 199 sebagai berikut:
Artinya: “Jadilah
pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta janganlah pedulikan
orang-orang yang bodoh.” (Q.S al- A’raf ayat 199)
Sifat
Jaiz bagi
rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah,
artinya rasul memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia biasa seperti rasa
lapar, haus, sakit, kantuk, sedih, senang, berkeluarga, dan lain sebagainya.
Bahkan seorang rasul tetap meninggal sebagai mana makhluk lainnya.
Allah berfirman: "...(orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan seperti apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kamu minum." (Q.S al-Mu'minun [23]: 33)
Allah berfirman: "...(orang) ini tidak lain hanyalah manusia seperti kamu, dia makan seperti apa yang kamu makan dan dia minum seperti apa yang kamu minum." (Q.S al-Mu'minun [23]: 33)
Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki
sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu:
a. Ishmaturrasul a
a. Ishmaturrasul a
dalah
orang yang ma'shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan pemahaman
agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah Swt. sehingga selalu siaga dalam
menghadapi tantangan dan tugas apapun.
b. Iltizamurrasul
b. Iltizamurrasul
adalah
orang-orang yang selalu komitmen dengan apapun yang mereka ajarkan. Mereka
bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah Swt. meskipun
untuk menjalankan perintah Allah Swt. itu harus berhadapan dengan
tantangan-tantangan yang berat baik dari dalam diri pribadinya maupun dari para
musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun menghindar atau mundur dari perintah
Allah Swt.
sekian
materi yang kami sampaikan,semoga dapat bermanfaat untuk kalian semua
ya, oyaa jangan lupa cek postingan berikutnya ya,karena disana terdapat
matteri yang dibuat oleh tim cewe cewe dari kelompok ini lhoo...
saksikan yaa
Komentar
Posting Komentar